Sering kita bertanya: “Bagaimana teknik memotivasi siswa agar siswa mau mengikuti proses pembelajaran di kelas?”. Pertanyaan inilah yang menjadi beban bagi guru-guru, terutama bagi guru pemula, mengingat karakteristik siswa yang sangat heterogen dan kondisi iklim belajar di kelas yang bervariasi. Kebervariasian karakteristik siswa di dalam kelas yang sangat kompleks ini, bagi guru pemula sangat sukar untuk dapat dikendalikan ke arah iklim belajar tunggal, yaitu iklim beljar yang kondusif, nyaman, dan bergairah.
Menurut Mc Donald, motivasi adalah suatu perubahan energi yang ada di dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” atau “hasrat” yang didahului dengan adanya tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi dapat juga dikatakan sebagai suatu rangkaian usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga sesorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu.
Motivasi bisa bersifat instrinksik yaitu motif yang muncul atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar terlebih dahulu karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Misalnya seorang siswa belajar karena betul-betul ingin mendapatkan pengetahuan, keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain.
Motivasi juga bisa bersifat ekstrinksif, yaitu motif-motif yang aktif karena adanya rangsangan yang datangnya dari luar diri individu itu sendiri. Misalnya: siswa belajar karena besoknya aka nada ulangan atau ujian dengan harapan mendapatkan nilai yang baik. Motivasi ekstrinksif bukan berarti tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas, motivasi ekstrinksif sangat penting. Karena kemungkinan besar keadaan siswa itu menunjukkan sesuatu yang dinamis, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar (PBM) ada yang kurang menarik bagi diri seorang siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinksif.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi belajar bagi siswa, baik belajar di dalam kelas yang dibimbing guru, ataupun belajar di rumah yang langsung diawasi dan dibina oleh kedua orangtuanya, beberapa rangsangan motivasi tersebut, di antara nya:
1. Dengan memberi angka (nilai)
Angka atau nilai yang baik bagi siswa merupakan motivasi yang sangat kuat, akan tetapi guru harus berhati-hati dalam memberi nilai kepada siswa didiknya jangan sampai pencapaian angka atau nilai tersebut merupakan tujuan akhir dari belajar.
2. Ego-involvement
Ego-involvement merupakan suatu hal yang dapat menumbuhkan kesadaran kepada diri seorang siswa agar merasakan akan pentingnya suatu tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga siswa akan berusaha keras untuk menyelesaikannya dengan mempertaruhkan harga dirinya secara nyata.
3. Berkompetisi atau bersaing
Kompetisi pada setiap diri seorang siswa sangat baik, karena secara individual atau berkelompok dapat meningkatkan motivasi dalam belajar.
4. Hadiah (Gift)
Hadiah juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, tetapi tidak selalu demikian
5. Ulangan
Seorang diri siswa akan giat belajar, apabila ia mengetahui akan ada ulangan. Mengingat bahwa ulangan merupakan harga diri siswa.
6. Mengetahui Hasil
Siswa akan terdorong untuk lebih giat belajar, apabila ia mengetahui hasil pekerjaannya. Apalagi hasil ulangannya terjadi kemajuan prestasi. Oleh karena itu hasil ulangan siswa alangkah baiknya setiap ulangan diperiksa oleh guru dan hasilnya diumumkan.
7. Memberi Pujian (Reward)
Pujian yang diberikan kepada diri seorang siswa dalam bentuk reinforcement yang positif merupakan motivasi yang baik. Bentuk pujian bisa berupa senyuman guru atau dengan cara menepuk pundak siswa atau dalam bentuk oral guru. Dengan pujian yang tepat akan menciptakan suasana menyenangkan dan dapat meningkatkan gairah belajar siswa untuk belajar lebih giat lagi sekaligus akan membangkitkan harga diri siswa (self esteem).
8. Memberi Hukuman
Hukuman merupakan reinforcement negative, tetapi hukuman apabila disampaikan secara tepat dan bijak dapat menjadi alat motivasi yang sangat dasyat. Oleh karena itu, seorang guru yang akan memberikan hukuman kepada siswanya, terlebih dahulu harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman yang bersifat edukasi yang tepat dan berwibawa.
9. Tujuan yang disepakati
Rumusan tujuan dalam pembelajaran di kelas yang diterima oleh siswa merupakan alat motivasi yang sangat penting, sebab dengan memahami rumusan tujuan pembelajaran yang tepat yang harus dicapai dalam satu pertemuan kegiatan belajar mengajar di kelas akan dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar. Rumusan tujuan belajar sebaiknya ditulis terlebih dahulu oleh guru di papan tulis dan rumusan belajar tersebut jangan dihapus selama kegiatan belajar mengajar berlangsung hingga berakhir.
10. Hasrat/minat untuk belajar
Hasrat atau minat untuk belajar berarti ada pada diri anak didik itu sendiri, yang sudah ada pada diri seorang siswa dan memang ada motivasi untuk belajar, sehingga hasil belajarnya akan lebih baik. Motivasi muncul karena ada suatu kebutuhan, begitu juga minat sehingga minat merupakan alat motivasi yang bersifat pokok. Minat dapat ditumbuhkembangkan dengan cara: membangkitkan adanya suatu kebutuhan, menghbungkan dngan pengalaman yang sudah ada sebelumnya, memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik, menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
Minggu, 24 Oktober 2010
Teknik memotivasi siswa agar mau belajar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar